Picture source from Google
Adalah hal yang masih sangat tabu di Indonesia. tabu? Banyak koq kalangan ini di Indonesia, tapi ga banyak yang udah coming out.
Materi ini yang gw angkat untuk proposal beasiswa universitas di Negri Sakura jaman dulu, disini bakalan bahas lebih banyak mengenai Gay, hehe yang lain belum terlalu tau banget, bukan berati ini tau banget juga sih, tapi lebih banyak dipelajari ya mengenai Gay ketimbang LGBT lainnya. Menarik dibahas karena gw pikir hal ini bukan sebuah lelucon, tapi ini hal yang kalian perlu tau.
Disini gw bakalan jelasin menurut kesimpulan bahasa sendiri, hasil baca-baca, gw juga disini bukan mau mendeskripsikan gay adalah.... Lesbian blablabla... silakan baca sendiri kalau mau cari definisi dan gw ga bakalan menyinggung masalah norma sebuah Negara maupun norma Agama. Orang straight pun banyak yang bikin dosa, jadi jangan pernah menghakimi orang.
pada tahun 1970-an American Psychiatric Association sudah menghapuskan Gay sebagai penyakit. Yes, being gay is not a disease.
"Sekong" itu sebutan orang-orang untuk mereka katanya sih di ambil dari kata sakit, lantas digunakan bahasa gaul kaumnya.
Adanya diskriminasi antara kaum Straight terhadap kaum LGBT ini akan meningkat apabila para Straight yang sok tau belum mempelajari dan cumanya bisa ngomong doing dan mencap bahwa mereka (LGBT) tidak baik. Silakan berkaca, apakah and sudah sepenuhnya menjadi orang baik? belum? silakan memperbaiki diri sebelum mencap orang lain.
Berteman dengan kaum Gay, buat sedikit pikiran gw terbuka
Beberapa hal yang mungkin kalian belum tau :
1. Pria gay/ lesbian pilih-pilih
Ada orang awam yang mengetahui bahwa seseorang gay, pasti pikiran mereka udah "ih gay tuh, serem" serem apa sih? liat hantu? takut diapa-apain? pede banget sih bakalan diapa-apain :D
Easy man, ga semua laki-laki juga bakalan di lirik sama cowo gay mereka juga pilih-pilih, sama halnya layaknya pria-wanita, seorang pria tidak akan menyukai setiap wanita di permukaan bumi ini, gila namanya.
kalau seorang Gay melirik sesama jenisnya dan dia mengaguminya, belum tentu dia ingin tidur dengan orang itu, yup masih sama hal yang terjadi seperti layaknya Pria-wanita. They are human being.
Kalau ada kejadian pembunuhan sesama jenis sering dikaitkan bahwa ini pasangan Gay, adanya sodomi anak ini Gay, ada pelecehan langsung kaegorikan orang ini Gay.
NO, ini jelas penyakit. Bukan karena gay atau tidak. Berfikirlah lebih cerdas my reader.
2. Gay ≠ Gay
Tahukah anda, bahwa gay banyak yang menikah dan punya anak? yang kalian pedulikan adalah hanya bisa berpikir "apakah dia top atau dia bottom, dia Butch, femme atau dia Andro " apakah ada yang pernah berfikiran apakah dia versatile atau Bisexual?! Meskipun dia Top atau Bottom belum tentu mereka tidak menikah, pernikahan itu sudah hal yang lain lagi, tidak sedikit orang Straight yang memutuskan tidak ingin menikah dan punya anak. Kembalikan lagi ke personalnya. Marriage, Love and Lust is on different Line.
3. Kemayu ≠ Homo , Tomboy ≠ Lesbian
Tak selamanya mendung itu kelabu readers, sekali lagi jangan cepat menjudge. banyak koq artis di Nusantara/ di Luar negri yang bener-bener terlihat macho itu homo, kebalikannya yang terlihat melambay justru ga homo. Jangan kecele, ada kecenderungan bisa jadi tapi ga semuanya. Masalah melambai atau tomboy itu genetic, kebanyakan hormone androgen atau estrogen sih. Setiap Manusia itu mempunyai kedua hormone, tapi kadarnya ga sama ada yang lebih banyak dan lebih sedikit. Soal hormone silakan googling aja :)
4. Gay itu bukan Budaya
Dari jaman mesir kuno juga udah ada koq kaum ini, jadi jangan nyalahin budaya barat. Budaya barat bukan lelaki yang harus selalu di salahkan *ngikik
Ini udah memasuki kawasan hati, ga ada yang mau hal ini terjadi. Kalian jatuh cinta sama siapapun ada aturan? bisa pakai ketuk pintu? Ada yang pernah jatuh cinta sama sepupu sendiri, ada yang jatuh cinta sama kakak/ adik sendiri karena ga pernah ketemu dari kecil, ada yang jatuh cinta sama gurunya sendiri, salah? iya semua salah, tapi apa bisa di diatur dengan siapa? Sebagai manusia normal kita hanya bisa mengukur, mengurangi dan menambah, kalau ada yang bisa mengontrol yaaa balik lagi ke personal, ada yang berlebiham ada yang diem-diem aja.
being Gay isn't joke or gegayaan. It's a heart matter.
5. Gay itu menular?
Ngga seperti itu tularannya seolah yang 1 bersin lantas yang lain terjangkit dengan mudahnya. Pergaulan memang ada potensi untuk menjadikan seseorang menjadi Gay, memang ada beberapa faktor yang mendorongnya seperti itu. Beberapa contoh kasus yang terjadi di negara Gajah, Thailand. Banyak ditemukan lelaki kemayu ataupun yang sudah transgender disana, kemungkinan saja/bisa jadi dikarenakan pengkonsumsian sebuah makanan (kuakroa) yang mengandung banyak sekali hormon estrogen di dalamnya. Memang belum ada riset pasti mengenai ini, namun bayangkan saja jika pria memakan buah yang kaya akan hormon estrogen which is itu hormon milik wanita, apa yang terjadi?
Pernah lihat di tv? seorang atlet wanita berubah pita suara, tumbuh jakun dan berkumis karena terlalu banyak mengkonsumsi suplemen tertentu? silakan googling :)
6. LGBT ≠ Egocentric
Nope, Anda salah besar. Egocentric itu beda cerita lagi sama narsis, Egocentric juga bisa dibilang mereka ingin dilihat ingin di perhatikan, mulu-mulu tentang dirinya. Ga juga sih, mereka justru banyak yang mempunyai rasa solidaritasnya lebih tinggi ketimbang orang kebanyakan. Ada yang memang sangat menonjolkan diri sampe kita sakit mata, ada yang sama sekali menutup diri. Kalo ga suka ga usah diliat, beres. Cobalah berteman dengan salah satu dari mereka. Ada yang merasa dirugikan? Make a friendship with everyone isn't a sin.
7. AlterEgo
Ada sebagian dari mereka yang memberanikan diri untukComingout ada juga yang lebih memilih untuk merahasiakannya, hak mereka loh. Ada juga yang hanya diam diam mencintai orang sesama jenis bahkan dia sama sekali tidak menyatakannya, sekali lagi itu hak mereka sekalipun itu membuat diri mereka tidak nyaman.
Sebut saja artis Pinoy Charice Pempenco yang memberanikan diri untuk berkata jujur sama fans nya dan seluruh dunia pun tau kalau dia lesbian. Dia bilang kalo selama ini dia menjadiorang lain karena nutupi hal yang sebenarnya. See what happens, dia di kucilkan. Aga ga make sense sih itu para fansnya berubah jadi haters, kalo suka sama suaranya kenapa harus peduli sama siapa dia jatuh cinta. Well, begitulah orang kebanyakan menilai, toh dia ga berbuat jahat.
Ada juga sih beberapa ditemukan kasus orang-orang para LGBT dikaitkan dengan pembunuhan, mutilasi, dan beberapa kisah sadistik lainnya. Kembali lagi, itu urusan kejiwaan personal.
8. Transgender
Urusan diri dia dan Tuhan kalo dibilang dosa karena berganti (act like the opposite sex) atau merubah kodrat, dia merasa ga nyaman dengan tubuhnya. Dipaksakan juga kembali lagi seperti no.6 diatas, dia seperti menjadi orang lain. Banyak selebriti Indonesia yang sudah memutuskan bertransformasi (transsexual) seperti Dena Rachman dan Selena, mereka berprestasi di luar negri, masih mau picik dengan dunia mereka? once again, orang straight juga belum tentu bener.
CMIIW
Terserah pikiran anda setelah membaca ini, mau maju apa mau mundur, bikin pikiran sempit atau terbuka :)
Abis postingan gini pasti ada pemikiran masing-nasing, masih kasian juga sama kasus Irshad Manji yang sampe di demo besar-besaran sama rakyat Indonesia karena dia membahas mengenai kaum Gay, ya gitu pikiran orang ga mau terbuka akan selamanya sempit.
Thick as two short plank.
Ketahuilah, ga ada yang menginginkan hal seperti itu terjadi. Orang tua, adik/ kakak, termasuk dirinya sendiri. Mereka juga ingin punyaAchievement yang luar biasa dihidupnya, bukan meng create aib diri sendiri. Kenapa harus menebar kebencian?
Lebih baik kita koreksi diri, udah bener belum?
Kalau belum, ya sama-sama semua orang ingin memperbaiki dirinya. Dan jangan lupa bersyukur.
C'est La Vie!